Konon
menurut sepuh dahulu diperkirakan pada tahun 1801 m/ + 208 tahun yang
lalu Desa Pangrumasan
masih bahagian dari Desa. Dan pada zaman penjajahan Belanda diperkirakan tahun
1825 m salah seorang pejuang sekaligus penyebar agama islam dan konon beliau
masih menjabat sebagai Kuwu Linggajati yang bernama Pangeran Linggakusuma Yuda,
dan pada waktu itu Pangeran Linggakusuma Yuda sedang beristirahat/ linggih
beberapa waktu lamanya ditempat tersebut yang kini menjadi makam beliau dan
memberikan mandat agar tempat ini (red. Yang didiami beliau pada waktu itu)
terpisah dengan Desa Linggajati dan beliaupun meninggal kemudian makamnya
sampai sekarang masih ada dan merupakan makam keramat yang selalu dikunjungi
tamu-tamu dari luar untuk berjiarah.
Letak
makam tersebut berada diwilayah Dusun Manis Rt. 02/01 Desa Linggasana +
44 tahun setelah meninggalnya Pangeran Linggakusuma Yuda, rakyat pada waktu itu
ingin mewujudkan cita-cita dan amanat Pangeran Linggakusuma Yuda yakni
memisahkan diri dari Desa Linggajati + tahun 1845 mencari pigur seorang
pemimpin yang kemudian jatuh pilihannya kepada Kuwu Alas, sekaligus meresmikan
nama yang diilhami dari nama Pangeran Linggakusuma yuda dan batu Lingga yang
terletak di gunung Ciremai, jadilah nama Desa Linggasana yang artinya Lingga
berarti tempat, sana bisa berarti kedudukan/ peristirahatan, arti
secara harpiahnya Linggasana yakni Tempat Peristirahatannya Pangeran
Linggakusuma Yuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar